Laki-laki menjadi sosok penting dalam berkeluarga namun, masih banyak diabaikan peran pentingnya juga sebagai seorang ayah dari anaknya. Seringkali hanya menempatkan posisinya sebatas sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah saja.
Padahal data sendiri menyebutkan Indonesia menjadi negara fatherless nomor tiga atau tidak adanya peran ayah dalam mendampingi anak. Tidak memiliki ikut andil dalam setiap kegiatan baik itu fisik atau psikologis yang tentunya akan berpengaruh terhadap pembentukan karakternya.
Forehand (1987), menjelaskan bahwa ketika anak melakukan perbuatan onar di sekolah itu dikarenakan tidak adanya sosok ayah dalam hidup anak. Jadi dalam proses mendidik anak itu tidak bisa jika terus menerus mengandalkan sang Ibu karena akan berpengaruh perkembangan anak diantaranya.
Aspek Kognitif
Aspek kognitif erat kaitannya dengan pertumbuhan nalar anak. Terutama dalam hal ini karena kekurangan sosok andil dari ayah anak cenderung akan memiliki motivasi belajar rendah. Hingga mengakibatkan menurunnya kualitas belajar serta berakibat panjang ke tingkat prestasinya.
Aspek Sosial-Emosional
Tidak adanya figure yang keras dalam hidup seorang anak juga akan ikut mempengaruhi mentalnya. Hingga bisa alami kesulitan beradaptasi dan tingkat kepercayaan diri lebih rendah. Karena cara pandangnya terhadap dunia luar ini masih didasarkan pada pengasuhan Ibu fokus lemah lembut.
Sehingga Smart Parents khususnya para Ayah ini bisa mencoba untuk lebih terlibat lagi menguatkan mental anak. Karena dengan adanya sosok ini secara tidak langsung juga membentuk karakter lebih percaya diri menghadapi hal-hal ada di depannya.
Aspek Bahasa
Bahasa menjadi salah satu bagian penting dalam tumbuh kembang si kecil. Dimana nantinya bahasa ini akan mempengaruhi hingga kepribadian serta bagaimana cara anak menyampaikan pikiran dan perasaanya. (Yusuf, 2016) menjelaskan bahwa seluruh sumber kepribadian hingga cara komunikasi itu dari bahasanya sehingga penting perannya dalam kehidupan.
Ayah juga harus ikut andil menstimulasi anak seperti dengan membacakan cerita, mengajak komunikasi lebih sering, dan ikut memantau perkembangannya. Karena jika sampai terlambat maka kemampuan bahasa anak juga akan alami keterlambatan.
Jadi peran ayah dalam mengasuh dan mendidik anak itu berperan aktif juga sama dengan Ibu. Dibutuhkan komunikasi dari kedua orangtua dalam membangun dan mendidik anak. Setidaknya anak akan mendapat kasih sayang serta merasakan penuh peran Ibu dan Ayah dalam kehidupannya.