Membiasakan Real Food Pada Anak Di Tengah Gempuran ULTRA-PROCESSED FOOD (UPF)
Membiasakan Real Food Pada Anak Di Tengah Gempuran ULTRA-PROCESSED FOOD (UPF)
Anak-anak kini tumbuh di lingkungan yang dipenuhi makanan olahan instan atau ultra-processed food (UPF), seperti sosis, nugget, mie instan, dan minuman kemasan. Makanan ini mengandung banyak zat aditif seperti pemanis buatan dan pengawet, serta mudah diakses dan sering dikonsumsi.
Karena itu, penting bagi Smart Parents untuk membiasakan anak mengkonsumsi real food—makanan alami dan minim proses seperti buah, sayur, biji-bijian, dan protein segar—untuk membentuk pola makan sehat dan mencegah penyakit kronis di masa depan.
Ketahui Sejarah dan Bahayanya Ultra Processed Food
Teknologi pengawetan makanan pada Abad-19 menggunakan gula, garam, dan pengeringan untuk membantu memperpanjang usia makanan. Pada abad 20 seiring perkembangan teknologi proses pengawetan makanan dengan pemrosesan makanan dan cara pengemasan.
Menurut Costa Louzada et al. (2015) dengan adanya perkembangan teknologi mulai memperkenalkan makanan cepat saji yang mengandung tambahan bahan kimia yang memungkinkan memproduksi makanan dalam jumlah banyak dengan biaya lebih sedikit.
Tujuan utama dari ultra pemrosesan makanan adalah mengembangkan produk makanan memiliki merk praktis (tahan lama), menarik (semakin lezat), dan menguntungan (bahan murah). Biasanya akan banyak dipromosikan kepada anak-anak dan remaja oleh industri makanan untuk meningkatkan konsumsi.
Sehingga dengan ini akan mempengaruhi pola makan anak-anak Smart Parents yang sebelumnya konsumsi real food beralih ke berbagai makanan cepat saji. Konsumsi makanan cepat saji ini juga dipengaruhi oleh budaya orang di negara berkembang menganggap konsumsi makanan olahan sebagai tanda modernitas.
Dampak Jangka Panjang Anak Jika Terlalu Sering Mengkonsumsi Ultra Processed Food
Smart Parents sebaiknya lebih perhatikan kembali makanan apa saja yang dikonsumsi oleh si kecil. Walau memang makanan olahan lebih mudah dibawa kemana mana praktis tetapi tahukah banyak dampak jangka panjang yang harus diperhatikan.
Canhada et al. (2020) Memicu kenaikan berat badan pada remaja Brazil karena konsumsi makanan UPF: mengandung lemak tidak sehat, seperti lemak jenuh dan lemak trans, yang cukup tinggi. Mengonsumsi makanan jenis ini berisiko menyebabkan peningkatan berat badan bahkan obesitas, terutama bila dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu panjang.
penelitian oleh Fiolet et al.(2018) menunjukkan bahwa konsumsi UPF yang berlebihan meningkatkan resiko kanker,khususnya kanker usus besar. Makanan olahan sering mengandung bahan pengawet dan pewarna sintetis.
Menyebabkan diabetes tipe 2: Karena kandungan lemak jenuh, lemak trans, dan gulanya yang cukup tinggi mengkonsumsi ultra processed food secara berlebihan dan dalam jangka Panjang dapat menyebabkan terjadinya diabetes tipe 2.
Moubarac et al. (2013) meningkatkan risiko terkena penyakit jantung: Kebiasaan mengkonsumsi ultra processed food juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung di usia muda. Ini karena ultra processed food mengandung garam yang cukup tinggi, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan membuat pembuluh darah menjadi keras.
Moubarac et al. (2013) Menyebabkan kanker: Konsumsi ultra processed food secara berlebihan bisa memicu terjadinya kanker. Akan munculnya peningkatan faktor risiko kardiovaskular seperti dislipidemia, hipertensi, hingga peradangan kronis.
Membiasakan real food pada anak di tengah dominasi UPF adalah tantangan besar, namun sangat penting. Kuncinya adalah konsistensi, edukasi, dan pendekatan yang menyenangkan. Dengan kebiasaan makan sehat sejak dini, anak-anak akan tumbuh dengan fondasi gizi yang kuat dan siap menghadapi tantangan kesehatan masa depan.
Referensi:
Farah Diba. (MAKANAN ULTRA-PROSES, INOVASI DALAM INDUSTRI MAKANAN MODERN ULTRA-PROCESSED FOODS, INNOVATION IN THE MODERN FOOD INDUSTRY) . Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Volume 24 No. 1 Tahun 2025.